Ekspansi Bisnis, Waskita Karya Incar Sejumlah Proyek di Luar Negeri

Ekspansi Bisnis, Waskita Karya Incar Sejumlah Proyek di Luar Negeri
Ilustrasi logo Waskita Karya


PT Waskita Karya Tbk mengincar pendapatan proyek senilai Rp 10 triliun tahun depan. Dari jumlah itu, sekitar 10 persen atau sekitar Rp 1 triliun disumbangkan lewat pendapatan proyek baru dari luar negeri. Kini, PT Waskita Karya Tbk tengah menyiapkan ekspansi ke sejumlah negara seperti Vietnam, Bangladesh, Malaysia, Filipina, dan Arab Saudi.
”Kita tengah menyiapkan untuk bisa masuk ke sejumlah negara dengan menggarap proyek-proyek konstruksi,” ujar Direktur Operasi PT Waskita Karya Tbk Bambang Rianto kepada pers di Jakarta, Selasa (10/9).
Menurutnya, pengembangan proyek di luar negeri tidak terlalu membutuhkan modal besar karena Waskita Karya hanya bertindak selaku kontraktor dalam menggarap sejumlah proyek. ”Kita akan mengikuti tender untuk proyek pembangunan gedung di Bangladesh, Rumah Sakit di Malaysia dan sejumlah proyek lainnya di Vietnam, Filipina,” imbuhnya.
Sementara dari dalam negeri, pendapatan akan dihimpun dari proyek jalan tol, pembangunan pipa gas, bendungan dan sejumlah proyek baru lainnya.
Pada bagian lain, manajemen PT Waskita Karya berkomitmen terus meningkatkan kinerja dengan selalu menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dan bersih sesuai dengan prinsip good corporate governance (GCG). Kinerja positif yang diraih Waskita selama beberapa tahun terakhir, merupakan hasil dari penerapan prinsip GCG yang dijalankan.
Director of HCM & System Development PT Waskita Karya, Hadjar Seti Adji menjelaskan bahwa manajemen mewajibkan seluruh pegawai, mulai level Board of Director sampai dengan level kepala proyek atau pejabat lain yang memiliki fungsi strategis, untuk membuat dan melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sesuai dengan surat Keputusan Direksi No.32/SK/WK/PEN/2013 tentang Penetapan Pedoman Sistem LHKPN PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
“Waskita tepat waktu menyampaikan pelaporan. Ini jadi bukti nyata kami anti korupsi, juga mendukung keinginan KPK agar perusahaan lebih komitmen dalam menerapkan GCG,” tegas Hadjar Seti Adji.
Seiring dengan penerapan GCG dan pembaharuan sistem teknologi berbasis digital, manajemen PT Waskita Karya (Persero) Tbk turut melakukan transformasi dibidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan, dan Mutu (K3LM) pada proyek-proyek yang sedang dikerjakan.
“Waskita Karya berupaya keras mengukuhkan komitmen seluruh karyawan terhadap K3LM melalui perbaikan SOP, metode kerja, dan peningkatan disiplin dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia,” imbuh Hadjar.
Saat ini, Waskita memiliki 800 ahli muda dengan sertifikat keahlian bidang PUPR dengan 500 di antaranya ahli K3 konstruksi. Sejak tahun 2018 Waskita menjadi tempat studi banding K3 dari instansi pemerintah dalam dan luar negeri, BUMN dan BUMD sebanyak lebih dari 9 kali, dan pada tahun 2019 sudah 5 kali dilakukan.
Share:

Recent Posts